MABM Kalbar
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
MABM KalbarMABM Kalbar
Font ResizerAa
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Search
  • Berita
  • Sastra
  • Seni
  • Kuliner
  • Tradisi
  • Kolom
  • Pustaka
Follow US
Home » Beranda » Tradisi Makan Saprahan; Tiap Daerah Beda Penyajiannya
Jurnalisme WargaKulinerSastraSeniTradisi

Tradisi Makan Saprahan; Tiap Daerah Beda Penyajiannya

MABMKalbar
Last updated: May 19, 2019 4:20 am
MABMKalbar
Share
SHARE

May 19, 2019
Jurnalisme Warga, Tradisi
Tinggalkan Komentar
849 Views

Artikel Terkait


kerupuk basah

Kerupuk Basah, Penganan Andalan Kapuas Hulu


bubur pedas

Bubur Pedas, Rajanya Bubur di Kalimantan Barat



Asal Mula Nama Teluk Keramat

makan-saprahan
Oleh Rita Indah Sari

MABMonline.org, Sambas — Anda tentu sudah pernah makan beramai-ramai dalam sebuah acara. Tapi berapa banyak orang yang makan bersama Anda? Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, ada tradisi makan bersama yang disebut Saprahan yang diikuti hingga ribuan orang.

Pada tanggal 27 April, saya mewawancarai ibu Melda yang bertempat tinggal di Singkawang. Saya mewawancarainya tentang tradisi makan saprahan. “Tradisi saprahan dalam suatu upacara perkawinan khas masyarakat Melayu Sambas biasanya dibuka dengan lagu-lagu ceria yang diiringi alat musik tanjidor. Saprahan berasal dari kata saf atau berjajar. Untuk saprahan ini para tamu duduk di kayu panjang yang disebut tarop. Namun duduk di tarop ada aturannya. Tamu yang boleh duduk di barisan atau saf paling atas hanya mereka yang sudah bergelar haji, hajjah, atau orang yang berilmu,” tutur Melda.

Tak hanya itu, pakaian dalam saprahan juga sudah ditentukan. Tiap tamu laki-laki wajib berbusana khas Melayu Telok Belanga, sedangkan tamu perempuan berbaju kurung. Makanan disantap secara berkelompok yang terdiri dari enam orang. Kelompok ini disebut saprah.

Menurut Melda, biasanya menunya adalah masakan khas Melayu Sambas seperti daging masak kecap, sambal udang, selada, atau ayam masak putih. “Selain di Sambas, tradisi Saprahan juga dikenal di wilayah Kalbar lainnya, seperti di Pontianak, Mempawah, dan Ketapang. Namun, di tiap-tiap daerah cara penyajian serta jenis makanannya berbeda. Khusus di Pontianak, makan saprahan hanya digelar untuk perjamuan para kerabat keraton,” pungkas Melda.

Bagikan
  • Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • LinkedIn



Share This Article
Facebook Copy Link Print
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

FacebookLike
InstagramFollow
YoutubeSubscribe

Terpopuler Hari Ini

You Might Also Like

Ketum Audiensi dengan Kapolda terkait FSBM X

5 Min Read

Membaur dengan Kue Keranjang

4 Min Read

Bahasa Politik

7 Min Read

Karya Andy Dwi Pikat Juri Sayembara

6 Min Read

Interaksi

Instagram Facebook-f Youtube

Kompleks Rumah Melayu, Jl. Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?